Dalam satu tahun pertama omzet penjualan miras dalam warteg Bu Wasni semakin laku pesat sehingga beliau menambah omzet serta menambah jenis miras yang disediakan selain itu jenis miras apapun sesuai dengan keinginan tamunya tersedia disana. Tamu yang datang rata rata para juragan/bos yang sedang menjamu relassinya...tak jarang kendaraan yang terparkir dihalaman jenis mobil / motor keluaran terbaru...tamunya juga keren keren dan tidak reseh . Selanjutnya sejak tahun 2003 warung yang semula jenis warteg ahirnya hanya sebagai kedok saja karena yang datang kewarteg tersebut hanya para pehobis miras..kelas berduit .
Bisnis Warung Miras tidak memiliki karyawan tetapi dikelola oleh keluarganya ( Bapak, Ibu dan Anak Anaknya ) itulah yang menyebabkan harga jualnya murah. dibanding ditempat lainya .
Namun sejak dikeluarkan surat edaran Walikota Tegal tentang jenis usaha yang dilarang beroperasi dibulan Rhamadan 2014 dan surat tersebut dianter langsung oleh Lurah Tunon, M.Suherman, S.IP menemui pemiliknya Ibu Wasni, semua anak anaknya mendukung bahkan meminta kepada Ibu Wasni sebaiknya usaha Miras sekalian ditutup selamanya..... mungkin sudah dapat hidayah akhirnya keluarga besar Alm Bapak Rasito + Ibu Wasni sepakat untuk tutup dan beralih propesi dengan usaha yang halal dan barokah .
Keputusan tutupnya warung MIRAS tersbut disambut baik oleh Tokoh Agama sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Tunon KH. Khalimi, Kyai Sepuh Maarif, H Munawar, H Abdul Sukur, dan Tokoh Masyarakat skaligus ketua LPMK Tunon H. Nurkholis Sp.d, Drs. H. Karpadi, Drs.H.Suparto, Pimpinan Muslimat NU Tunon Dra.Hj.Toyati mereka adalah tokoh sentral yang paling santer meminta warung MIRAS tersebut ditutup bahkan sudah berkali kali menegur dengan data dukung tanda tangan Ketua RT, RW dengan tembusan surat Ke POLRES Kota Tegal...bahkan sering ke Razia pada saat itu tetep membandel seolah olah kebal hukum..padahal saat ini geliat keagamaan di Kelurahan Tunon semakin maju terbukti dengan adanya berbagai Jamiah / Pengajian...kemudian ada KHAUL WARGA MASYARAKAT KELURAHAN TUNON dengan mengundang Pembicara ternama para Ulama / Habaib sudah berlangsung dua tahun...
Alhamdulilah melalui pendekatan yang bijak oleh Lurah Tunon di dampingi oleh Tokoh Sentral tersebut diatas ...dengan penuh kesadaran akhirnya warung MIRAS tersebut tutup selamanya .Meskipun pemiliknya sudah beralih propesi namun warung tersebut belum dibuka untuk berjualan warteg pada umumnya, menurut anak anaknya pernah buka selama satu minggu berjualan Lawuhan ada blengong...ayam...ikan...aneka sayur dan gorengan tapi sepi pembeli bahkan tidk laku...mungkin tidak mudah menghilangkan imej negatif yang selama 10 tahun jadi warung MIRAS... kami mau tutup saja dulu 1 s.d 2 tahun biar dilupakan orang dan mantan pelanggan MIRAS karena kadang masih ada yang SMS atau Telp yang masih menanyakan warung MIRAS tersebut....
Keluarga Alm Rasito & Ibu Wasni meminta maaf selama ini telah membuat nama Kelurahan Tunon tercemar dengan adanya istilah Warung Nyikung terbaik di Kota Tegal... mudah mudahan menjadi pelajaran dan dapat diambil hikmahnya katanya .
Posting Komentar